Surat At-Taubat Ayat 122 beserta arti dan kandungan ayatnya

Assalamuallaikum Wr. Wb.
Bismillah ..

Pada pagi hari ini saya akan membagikan Bacaan QS: At-Taubah Ayat: 122. Ayat ini menerangkan kelengkapan dari hukum-hukum yang menyangkut perjuangan. yakni, hukum mencari ilmu dan mendalami agama. Artinya, bahwa pendalaman ilmu agama itu merupakan cara berjuang dengan menggunakan hujjah dan penyampaian bukti-bukti dan juga merupakan rukun terpenting dalam menyeru kepada Allah SWT dan menegakkan sendi-sendi islam. Karena perjuangan yang menggunakan pedang itu sendiri tidak disyariatkan kecuali untuk jadi benteng dan pagar dari dakwah tersebut, agar jangan dipermainkan oleh tangan-tangan ceroboh dari orang-orang kafir dan munafik.

Jadi kita harus menuntut ilmu kemana saja terutama ilmu yang mengajarkan atau mendalami agama, karena bajalar itu adalah cara yang digunakan untuk berjuang menyeru kepada Allah SWT dan menegakan agama islam. Jika kita sudah mempunya ilmu agama yang banyak kita tidak akan dapat di perbodohi oleh orang orang kafir yang senantiasa menunggu umat islam melakukan kesalahan untuk mereka perbodohi, oleh sebab itu kita tidak boleh menyia-nyiakan ilmu karena itu akan menjadi sebuah perlindungan untuk kita sendiri.


Disini saya akan membagikan QS: At-Taubah Ayat: 122 mengenai bacaan nya, artinya, dan kandungannya. Langsung saja kita simak bacaan QS: At-Taubah Ayat: 122 sebagai berikut :

Artinya :
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS: At-Taubah Ayat: 122)

Kandungan surat At-Taubah Ayat: 122 adalah sebagai berikut :
  • Tidaklah patut bagi orang-orang mukmin, dan juga tidak dituntut supaya mereka seluruhnya berangkat menyertai setiap utusan perang yang keluar menuju medan perjuangan. Karena, perang itu sebenarnya fardu kifayah, yang apabila telah dilaksanakan oleh sebagian maka gugurlah yang lain, bukan fardu ain, yang wajib dilaksanakan setiap orang. Perang barulah menjadi wajib, apabila Rosul Saw sendiri keluar dan mengerahkan kaum mu’min menuju medan perang. 
  • Tujuan utama dari orang-orang yang mendalami agama itu karena ingin membimbing kaumnya, mengajari mereka dan memberi peringatan kepada mereka tentang akibat kebodohan dan tidak mengamalkan apa yang mereka ketahui, dengan harapan supaya mereka takut kepada Alloh SWT dan berhati-hati terhadap akibat kemaksiatan, disamping agar seluruh kaum mukminin mengetahui agama mereka, mampu menyebarkan pada seluruh umat manusia. Jadi bukan bertujuan supaya memperoleh kepemimpinan dan kedudukan yang tinggi serta mengungguli kebanyakan orang-orang lain, atau bertujuan memperoleh harta dan meniru orang dzalim dan para penindas dalam berpakaian, berkendaraan maupun dalam persaingan diantara sesama mereka. 
  • Ayat tersebut merupakan isyarat tentang wajibnya pendalaman agama dan bersedia mengajarkannya ditempat-tempat pemukiman serta memahamkan orang-orang lain kepada agama, sebanyak yang dapat memperbaiki keadaan mereka. Sehingga mereka tidak bodoh lagi tentang hukum-hukum agama secara umum yang wajib diketahui oleh setiap mu’min. 
  • Ayat ini berkenaan dengan kepergian mempelajari ilmu dan hukum-hukum ad-Din, atau panggilan umum untuk berjihad surat ini termasuk surat Madaniyah karena turun di Madinah pada saat peperangan. 
  • Ayat ini menunjukkan, bahwa jihad itu dapat dengan harta kekayaan, dapat pula dengan jiwa. Barangsiapa mampu melakukan semuanya, maka wajib melakukannya. Tetapi jika hanya mampu 1 diantara keduanya, maka yang ia mampui itulah yang wajib ia lakukan. Pada masa pengaturan perang, kaum muslimin yang ahli dalam kemiliteran wajib melatih bala tentara.


1 Response to "Surat At-Taubat Ayat 122 beserta arti dan kandungan ayatnya"

  1. Ingin Cari Kaos Dakwah Terbaik, Disini tempatnya:
    Tshirt Dakwah Quote

    Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
    Penggoda dan Penghianat Itu Tidak Akan Pernah Bahagia

    BalasHapus