Bacaan Q.S. At-Taubah ayat 105 :
Bacaan Latin Q.S Al-Māidah ayat 119 :
QOLALLOOHU HAADZAA YAUMU YANFA-'USH-SHOODIQIINA SHIDDQUHUM, LAHUM JANNAATUN TAJJRII MIN TAḪTIHAL-ANHAARU KHOOLIDIINA FIIHAAA ABADAN, RODHIALLOOHU 'ANHUM WARODHUU 'ANHU, DZAALIKAL-FAUZUL-'AZHIIMU. LILLAAHI MULKUS-SAMAAWAATI WAL-ARDHI WAMAA FIIHINNA, WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI-IN QODIIRUN.
Arti Q.S Al-Māidah ayat 119 :
Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar".
Kosakata Q.S Al-Māidah ayat 119 :
"QOLALLOOHU=Allah berfirman"
"HAADZAA=ini" adalah, artinya hari Kiamat
"YAUMU=hari"
"YANFA-'U=akan mendapatkan manfaat"
"ASH-SHOODIQIINA=orang-orang yang benar" sewaktu di dunia seperti Nabi Isa, "SHIDDQUHUM=(atas) kebenaran mereka" sebab hari itu adalah hari pembalasan,
"LAHUM=bagi mereka"
"JANNAATUN=surga"
"TAJJRII=(yang) mengalir"
"MIN=dari"
"TAḪTIHAA=bawahnya" sekitarnya,
"AL-ANHAARU=sungai-sungai"
"KHOOLIDIINA=sebagai orang-orang yang kekal"
"FIIHAAA=di dalamnya" "ABADAN=selama-lamanya",
"RODHIALLOOHU=Allah ridha"
"ANHUM=terhadap mereka" oleh sebab ketaatan terhadap-Nya,
"WARODHUU=dan mereka ridha"
"ANHU=terhadap-Nya" dengan pahala-Nya,
"DZAALIKA=demikian itu"
"AL-FAUZU=keberuntungan"
"AL-'AZHIIM=yang sangat besar" dan orang-orang pendusta sewaktu hidup di dunia, tidak akan bisa bermanfaat kejujuran mereka pada hari itu seperti orang-orang kafir, yaitu tatkala mereka mulai percaya dan iman sewaktu mereka melihat azab Allah.
"LILLAAHI=milik Allah"
"MULKU=kerajaan"
"AS-SAMAAWAATI=semesta langit"
"WAL-ARDHI=dan bumi" tempat-tempat penyimpanan hujan, semua tumbuhan, semua rezeki dan lain-lainnya,
"WA MAA=dan apa yang"
"FIIHINNA=ada di dalamnya" dipergunakan kata MAA, karena kebanyakan makhluk Allah itu terdiri dari yang tidak berakal,
"WAHUWA=dan Dia"
"ALAA=atas"
"KULLI=setiap"
"SYAI-IN=sesuatu"
"QODIIR=Mahakuasa"
Tafsir Q.S Al-Māidah ayat 119 :
Pada ayat ini Allah Swt memaparkan jawaban Nabi Isa as yang mengatakan, Yaa Allah! Pengampunan orang-orang yang berbuat dosa di tangan-Mu, dan bila Engkau berkehendak dapat mengampuni dosa-dosa mereka. Allah berfirman, "Pada Hari Kiamat hanya mereka yang berbuat benar dan jujurlah yang diselamatkan dari api neraka. Orang yang benar dan lurus akan memperoleh surga. Ia akan mendapatkan kedudukan khusus berupa keridhaan Allah.
Ayat ini menjelaskan bahwa selain iman dan amal saleh yang disebutkan sebagai syarat untuk memperoleh keselamatan, dalam ayat-ayat yang lain disebutkan juga mengenai kejujuran dalam beriman dan beramal. Yakni, iman tidak hanya cukup diucapkan dengan lisan, tetapi juga harus meresap dan kokoh dalam hati. Kemudian selain itu amal saleh juga harus didasari dengan niat yang ikhlas dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, bukan dengan riya, ujub dan berbangga diri.
Karena itulah ayat ini menyinggung suatu poin penting, dimana mereka melaksanakan kewajibannya dalam rangka meraih keridhaan-Nya. Artinya, semua yang telah mereka lakukan hanya mencari keridhaan Allah Swt, bukan mencari pujian masyarakat dan orang lain. Dan sudah barang tentu seseorang yang berumur panjang digunakan untuk mencari keridhaan Allah, maka Allah Swt juga ridha kepada orang tersebut. Inilah kedudukan tertinggi bagi seorang hamba, dimana Tuhannya ridha kepadanya. Ini merupakan kebahagiaan yang besar di duniadan Akhirat.
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:
1.Orang-orang Mukmin yang senantiasa menanggung kesulitan dan jerih payah dalam melaksanakan kejujuran mereka di dunia, namun kejujuran dan kelurusan tersebut merupakan suatu kebahagiaan mereka di akhirat.
2. Keimanan tidak cukup hanya dengan pengakuan, tapi juga harus dilakukan dengan kejujuran.
0 Response to "Bacaan, artinya, kosakata, tafsir, beserta kandungan Q.S Al-Māidah 119"
Posting Komentar